TRAFFIC SIGNAL
LAMPU
LALU LINTAS ( TRAFFIC SIGNAL)
Lampu
lalu lintas secara sederhana dapat diterangkan sebagai lampu yang berada pada
kanan kiri pendekat dari simpang berupa tiang dengan tiga buah lampu yang
berderet dari atas ke bawah dengan warna merah pada deret paling atas kemudian
kuning dan hijau yang paling bawah.
Pemasangan
lampu lalu-lintas merupakan suatu upaya pengaturan simpang yang mengacu pada
pertimbangan :
- Tundaan
dari arah minor ³ 30 detik selama delapan jam dalam sehari.
- Arus
kendaraan dari masing-masing lengan ³ 750 kendaraan / jam selama
delapan jam dalam sehari.
- Arus
pejalan kaki dari masing-masing lengan ³ 175 orang / jam selama
delapan jam dalam sehari.
- Angka
kecelakaan ³ 5 kejadian/tahun.
Apabila
persyaratan tersebut tidak dipenuhi maka pemasangan lampu lalu-lintas menjadi
tidak layak dan jika dipaksakan maka :
- Terjadi
pemborosan karena biaya pengadaannya cukup mahal.
- Timbul
tundaan yang tidak perlu pada jalan utama.
- Menimbulkan
ketidakpatuhan dari pengemudi karena memang dirasakan tidak
perlu atau tidak ada gunanya.
- Mengurangi
kapasitas simpang.
JENIS-JENIS
SISTEM PENGATUR LAMPU LALU-LINTAS
Jenis
sistem pengaturan Lampu lalu-lintas dikelompokkan menjadi tiga macam, yakni:
Pretime
Controller
Sistem
ini disebut juga sebagai sistem dengan pengaturan waktu tetap (fixed time
controller) karena pada sistem ini, lama waktu siklus, phase, waktu hijau,
merah, dan lainnya disetel secara tetap sepanjang hari.
Cara
seperti ini sangat baik dipasang pada simpang dengan pola lalu lintas yang
stabil, ataupun jika terjadi variasi arus lalu lintas maka variasi itu masih
dalam koridor yang bisa diakomodasi oleh sistem, ini tanpa terjadi tundaan atau
kemacetan yang berarti.
Keuntungan
pemakaian sistem pretime controller :
- Karena
semua diseting secara tetap yakni: lama waktu siklus, waktu hijau, dan
lain-lainnya maka akan lebih tepat koordinasinya terutama pada simpang
simpang yang berurutan atau berderet karena rata-rata tundaan akibat
berhenti (stopped delay) lebih kecil daripada
sistem actuated.
- Kerja
alat tidak terpengaruh oleh pergerakan kendaraan dari arah pendekat
sehingga tidak ada pihak yang dirugikan akibat pengaruh mobil mogok
misalnya atau oleh adanya perbaikan jalan.
- Lebih
tepat jika dioperasikan pada suatu daerah simpang dengan jumlah pedestrian
besar.
- Harga
peralatannya jauh lebih murah dibandingkan dengan sistem actuated dan
lebih mudah perawatannya.
Semiactuated Controller
Pada
sistem ini didisain agar lampu hijau pada jalan utama selalu menyala sepanjang
hari. Lampu hijau akan berubah menjadi merah manakala detektor pada jalan minor
menangkap sinyal akan adanya kendaraan yang hendak memasuki simpang.
Pengoperasian ini adalah bahwa: panjang waktu siklus dan hijau bervariasi dari
siklus satu ke siklus berikutnya sesuai dengan arus demand.
Fully
Actuated Controller
Berbeda
dengan sistem semiactuated controller yang detektor hanya dipasang
pada jalan minor, maka pada sistem ini seluruh kaki simpang dipasang detektor.
Sistem ini dipakai jika arus kendaraan sangat bervariasi sepanjang hari dan
disukai karena bersifat responsif terhadap kebutuhan atau kondisi lalu-lintas.
Sama dengan sistem semiactuated, panjang waktu siklus dan hijau
bervariasi dari siklus satu ke siklus berikutnya sesuai dengan arus demand.
Secara umum waktu hijau maksimum dan minimum diberikan pada tiap phase.
Detektor
biasanya diletakkan di bawah permukaan jalan namun kadang-kadang diletakkan
pada tiang lampu sinyal. Jenis-jenis yang biasa dipergunakan adalah: inductive
loop detector(kumparan induktif), magnetometer, dan microwave
detector (detektor gelombang mikro).
Sejauh
ini inductive loop detector yang lebih umum dipakai. Prinsip
kerja dari sistem ini adalah: suatu kumparan dari kawat metal ditanam pada
perkerasan kemudian ditutup dengan pengisi epoxy. Setiap ada
kendaraan yang lewat dia atas detektor, berat metal akan merubah induksi
kumparan dan secara otomatis akan menghitung jumlah kendaraan.
Keuntungan
pemakain sistem actuated controller:
- Lebih
efisien dipakai pada simpang-simpang dimana fluktuasi arus lalu lintasnya
tidak bisa diatasi dan diprogram dengan sistem pretime controller.
- Lebih
efisien diterapkan pada simpang-simpang yang kompleks.
- Lebih
efisien baik bagi jalan utama maupun jalan minor karena pemutusan waktu
hijau hanya terjadi jika dibutuhkan oleh arus minor ataupun oleh pejalan
kaki.
- Lebih
efisien pada simpang-simpang yang lokasinya tidak menguntungkan
- Lebih
menguntungkan pada operasi yang menerus tanpa membutuhkan tundaan pada
jalan utama
- Diterapkan
terutama pada alokasi dimana lampu kontrol lalu lintas hanya diperlukan
dalam waktu yang singkat dalam sehari.
- Sistem actuated secara
umum dapat meminimalkan tundaan terutama jika arus demandsangat
bervariasi.
DEFINISI-DEFINISI PADA
LAMPU SINYAL
- Jalan
Utama (Main Road atau Major Street). Adalah
arah bagian dari pendekat dari simpang yang memiliki arus lalu lintas yang
lebih besar dari arah lainnya yang biasanya diwujudkan dalam bentuk
geometrik dengan lebar lengan yang lebih lebar dari lengan yang lain.
- Jalan
Minor (Minor Street). Adalah arah bagian dari
pendekat dari simpang yang memiliki arus lalu lintas yang lebih kecil dari
arah lainnya yang biasanya diwujudkan dalam bentuk geometrik dengan lebar
lengan yang lebih sempit dari lengan yang lain.
- Waktu
Siklus (Cycle Time). Adalah jumlah waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan satu putaran dari sinyal pada suatu simpang.
- Phase. Bagian
dari waktu siklus yang dialokasikan bagi sembarang lalu lintas untuk
mengadakan pergerakan.
- Waktu
antara (Clearance Interval = Change Interval). Adalah
total waktu periode kuning dan semua merah (all red) yang terjadi
pada akhir periode hijau yang dimaksudkan untuk membersihkan atau
mengosongkan simpang sebelum pergerakan berikutnya dimulai atau merupakan
periode kuning dan merah semua antar dua phase sinyal yang berurutan.
Istilah lain yang juga dipakai, pada IHCM 1997 dan Metoda Akcelik, adalah Intergreen.
- Waktu
Hijau (Display Green). Waktu nyala hijau dari suatu
pendekat.
- Waktu
Hijau Efektif (Effective Green). Waktu dalam satu phase yang
efektif diijinkan mengalirkan pergerakan. Secara umum waktu hijau efektif
adalah waktu hijau ditambah dengan waktu antara dikurang dengan waktu
hilang.
- Waktu
Hilang (Lost Time). Adalah waktu dimana simpang
tidak efektif digunakan untuk pergerakan yang dalam hal ini terjadi selama
waktu antara dan awal dari masing-masing phase dimana kendaraan dalam
antrian mengalami kelambatan.
- Rasio
Hijau Efektif (Green Time Ratio). Perbandingan antara waktu hijau
efektif dengan panjang siklus.
- Waktu
Merah Efektif. Adalah waktu efektif dimana
tidak diijinkan adanya pergerakan, yakni merupakan panjang siklus
dikurangi dengan waktu hijau efektif untuk phase tertentu.
Komentar
Posting Komentar